KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IPV4 DAN IPV6
Kelebihan dan Kekurangan IPV4 dan IPV6
1. Internet Protokol versi 4 (Ipv4)
Kelebihan
:
- Tidak mensyaratkan ukuran
paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi
yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian
jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router,
menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut
dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan
:
- Panjang alamat 32 bit
(4bytes).
- Dikonfigurasi secara
manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec
opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh
pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki
panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296
alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya
tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol versi 6 (Ipv6)
Kelebihan
:
- Format
header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena
memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah
alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki
arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik.
Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa
mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi
digunakan.
- Infrastruktur
routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan
IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis
juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk
berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan
Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration.Pada teknologi IPv6, sebuah node
yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari
router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat
IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada
IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi.
Hal ini penting bagi
kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan
nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan
bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan
kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6
ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan
router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk
redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah
menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional
maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan
yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi
trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang
lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi
dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai
protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.
Adanya protokol baru
misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien
bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat
dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan
:
- Operasi
IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang
mendukungnya.
- Harus ada pelatihan
tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih
banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
PERRBANDINGAN IPv4 DAN IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan lebih sedikit.
|
Memungkinkan pengalamatan lebih banyak.
|
Panjang alamat 32 bit (4
bytes)
|
Panjang alamat 128 bit
(16 bytes)
|
Dikonfigurasi secara
manual atau DHCP
|
IPv4 Tidak harus
dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPSec
opsional
|
Dukungan terhadap IPSec
dibutuhkan
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan
seluruhnya ke dalam extensions header.
|
Tidak mensyaratkan ukuran
paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576
byte.
|
Paket link-layer harus
mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
Fragmentasi dilakukan
oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan
hanya oleh pengirim.
|
Checksum termasuk pada
header.
|
Cheksum tidak masuk dalam
header.
|
Menggunakan ARP Request
secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah
digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
|
Untuk mengelola
keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management
Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan
fungsinya oleh
|
Komentar
Posting Komentar